Sejarah alquran – Apa pengertian Alquran dan bagaimana sejarah Diturunkan alquran di buku kan nya alquran ? Sahabat sahabat belajaralquran.id kalau kita perhatikan kitab alquran yang sekarang ini kita baca, mungkin dalam hati kita bertanya, kapan alquran mulai di buku kan? dan oleh siapa ?
Alquran adalah kitab suci Agama islam yang tidak ada keraguan di dalam nya, sejak awal Allah SWT sudah memelihara keaslian Alquran. Kebiasaan orang Arab yang gemar menghafal segala sesuatu, menjadikan Alquran dengan mudah di hafal kan.
Hingga sekarang ini sudah banyak sekali kaum muslimin yang sudah hafal alquran, baik sebagian sebagian atau seluruh isi dari kitab suci alquran ini. Ini adalah cara Allah SWT untuk menjaga keaslian Alquran tersebut.
Daftar Isi
Sejarah Alquran dan Pengertian Alquran
Para ulama’ dan pakar/ahli dalam bidang ilmu Alquran telah mendefinisikan Alquran menurut pemahaman mereka masing-masing, baik secara etimologi maupun terminologi.
Secara etimologi para ulama’ berbeda pendapat dalam mendefinisikan Al-Qur’an. Berikut adalah beberapa pendapat tersebut.
Pengertian Al-Quran Secara Dari Segi Bahasa – ETIMOLOGI
1. Menurut Al-Lihyany wafat tahun 215 H dan segolongan ulama lain.
Kata Qur’an adalah bentuk masdar dari kata kerja (fi’il), قَرَأَ artinya membaca, dengan perubahan bentuk kata/tasrif ( قَرَأَ-يَقْرَأُ-قُرْءَانًا ). Dari tasrif tersebut, kata قُرْءَانًا artinya bacaan yang bermakna isim maf’ul ( مَقْرُوْءٌ ) artinya yang dibaca.
Karena Al-Qur’an itu dibaca maka dinamailah Al-Qur’an. Kata tersebut selanjutnya digunakan untuk kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw.
2. Menurut Al-Asy’ari wafat tahun. 324 H dan beberapa golongan lain
Kata Qur’an berasal dari lafaz قَرَنَ yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain.
Kemudian kata tersebut dijadikan sebagai nama Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, mengingat bahwa surat-suratnya, ayat-ayatnya dan huruf-hurufnya beriring-iringan dan yang satu digabungkan kepada yang lain.
3. Menurut Al-Farra’ wafat tahun 207 H
Kata Qur’an berasal dari lafadz قَرَائِنٌ merupakan bentuk jama’ dari kata قَرِيْنَةٌ yang berarti petunjuk atau indikator, mengingat bahwa ayat-ayat Al-Qur’an satu sama lain saling membenarkan. Dan kemudian dijadikan nama bagi Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
4. Menurut Az-Zujaj (wafat tahun 331 H)
Kata Qur’an itu kata sifat dari اَلْقَرْءُ yang sewazan (seimbang) dengan kata فُعْلاَنٌ yang artinya الْجَمْعُ (kumpulan).
Selanjutnya kata tersebut digunakan sebagai salah satu nama bagi kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., karena Al-Qur’an terdiri dari sekumpulan surah dan ayat, memuat kisah-kisah, perintah dan larangan, dan mengumpulkan inti sari dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.
5. Menurut Asy-Syafi’i (w. 204 H)
Kata Al-Qur’an adalah isim ’alam, bukan kata bentukan (isytiqwq) dari kata apapun dan sejak awal memang digunakan sebagai nama khusus bagi kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw.
Sebagaimana halnya dengan nama-nama kitab suci sebelumnya yang memang merupakan nama khusus yang diberikan oleh Allah SWT. sama halnya nama kitab suci sebelumnya, yaitu Zabur (Nabi Dawud as.), Taurat (Nabi Musa as.) dan Injil (Nabi Isa as.).
Menurut Abu Syuhbah dalam kitabnya yang berjudul al-Madkhal li Dirasah Al-Qur’an al-Karrm, dari kelima pendapat tersebut diatas, pendapat pertamalah yang paling tepat yakni menurut Al-Lihyany yang menyatakan bahwa kata Al-Qur’an merupakan kata bentukan (isytiqaq) dari kata قَرَأَ dan pendapat inilah yang paling masyhur.
Pengertian Al-Quran Secara Istilah – Terminologi
Beberapa pendapat ulama’ mengenai definisi Al-Qur’an secara terminologi di antaranya adalah:
Pengertian menurut Syeikh Muhammad Khuiari Beik
Dalam kitab Tarikh at-Tasyri’ al-Islwm, Syeikh Muhammad Khuiari Beik mengemukakan definisi Al-Qur’an sebagai berikut:
اَلْقُرْءَانُ هُوَ اللَّفْظُ الْعَرَبِيُّ الْمُنَزَّلُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلتَّدَبُّرِ وَالتَّذَكُّرِ الْمَنْقُوْلُ مُتَوَاتِرًا وَهُوَ مَا دَفَّـتَيْنِ الْمَبْدُوْءُ بِسُوْرَةِ الْفَـاتِحَةِ وَالْمَخْتُوْمُ بِسُوْرَةِ النَّـاسِ
Artinya:
Al-Qur’an ialah lafaz (firman Allah) yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Muhammad SAW., untuk dipahami isinya dan selalu diingat, yang disampaikan dengan cara mutawatir, yang ditulis dalam mushaf, yang dimulai dengan surat al-Fwtihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.
Pengertian Menurut Subkhi Aalih
Subkhi aalih mengemukakan definisi Al-Qur’an sebagai berikut :
اَلْقُرْءَانُ هُوَ الْكِتَابُ الْمُعْجِزُ الْمُنَزَّلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَكْتُوْبُ فِى الْمَصَاحِفِ الْمَنْقُوْلُ عَلَيْهِ بِالتَّوَاتُرِ الْمُتَعَبَّدُ بِتِلاَوَتِهِ
Artinya:
Al-Qur’an adalah kitab (Allah) yang mengandung mu’jizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang ditulis dalam mushaf-mushaf, yang disampaikan secara mutawatir, dan bernilai ibadah membacanya.
Pengertian Menurut Syeikh Muhammad Abduh
Sedangkan Syeikh Muhammad Abduh mendefinisikan Al-Qur’an dengan pengertian sebagai berikut :
اَلْكِتَابُ هُوَ الْقُرْءَانُ الْمَكْتُوْبُ فِى الْمَصَاحِفِ الْمَحْفُوْظُ فِيْ صُدُوْرِ مَنْ عَنَى بِحِفْظِهِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Artinya:
Kitab (Al-Qur’an) adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang terpelihara di dalam dada orang yang menjaga(nya) dengan menghafalnya (yakni) orang-orang Islam.
Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan beberapa unsur dalam pengertian Al-Qur’an sebagai berikut :
- Al-Qur’an adalah firman atau kalam Allah SWT.
- Al-Qur’an terdiri dari lafaz berbahasa Arab
- Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
- Al-Qur’an merupakan kitab Allah SWT yang mengandung mu’jizat bagi Nabi Muhammad SAW yang diturunkan dengan perantara malaikat Jibril.
- Al-Qur’an disampaikan dengan cara mutawatir (berkesinambungan).
- Al-Qur’an merupakan bacaan mulia dan membacanya merupakan ibadah.
- Al-Qur’an ditulis dalam mushaf-mushaf, yang diawali dengan surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas
- Al-Qur’an senantiasa terjaga/terpelihara kemurniannya dengan adanya sebagian orang Islam yang menjaganya dengan menghafal Al-Qur’an.
Definisi oleh Pakar Ushul Fiqh, dan Bahasa Arab :
Al-Quran adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Nya, lafaznya dengan mengandung mukjizat , membacanya mempunyai nilai ibadah, diturunkan secara mutawattir dan ditulis pada mushaf
Sejarah Alquran Diturunkan
Metode Turunnya Wahyu Al Qur’an
Al-Quran turun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, dari 17 Ramadan tahun 41 dari kelahiran Nabi sampai 9 Zulhijjah Haji wada`tahun 63 dari kelahiran Nabi atau 10 H Al-Quran turun melalui tiga tahap yaitu :
- Al Quran turun sekaligus dari Allah ke Laukhful mahfudh
- Al- Quran turun dari laukhful mahfudh ke bait Al- izzah (tempat yang berada di langit dunia)
- Al-Quran turun dari bait Al- izzah ke hati Nabi melalui perantara Jibril dengan berangsur-angsur, kadang satu ayat, dua ayat, bahkan satu surat
Hikmah Diturunkan Al-Quran Secara Berangsur-Angsur
Dengan diturunkan nya alquran secara ber angsur angsur, ternyata memiliki hikmah yang besar, yaitu :
- Menentang dan melemahkan para penantang Al-Quran
- Memantapkan Hati Nabi
- Memudahkan untuk di hafal dan di pahami
- Mengikuti setiap kejadian (yang menyebabkan turunnya Al-Quran)
- Membuktikan dengan pasti bahwa Al-Quran turun dari Allah yang Maha Bijaksana
Tidak ada sebuah kitab di dunia ini, yang ditulis selama 23 tahun dimana kadang tulisan tersebut ada kejadian-kejadian yang menyertainya tetapi di dalam nya tidak ada pertentangan makna.
https://belajaralquran.idSejarah Penulisan Al Qur’an
Pada masa nabi, wahyu yang diturunkan oleh Allah kepadanya tidak hanya di eksprersikan dalam betuk hafalan tapi juga dalam bentuk tulisan.
Sekretaris pribadi nabi yang bertugas mencatat wahyu, Yaitu :
Mereka menggunakan alat tulis sederhana yaitu lontaran kayu, pelepah kurma., tulang-belulang, dan batu.
Faktor yang mendorong penulisan Al-Quran pada masa Nabi yaitu membukukan hafalan yang telah dilakukan oleh Nabi dan para Sahabat dan mempersentasikan wahyu dengan cara yang paling sempurna
Sejarah Penulisan Al Qur’an Masa Khulafaurrasyidin
Pada masa Khalifah Abu Bakar, ra beliau memerintahkan untuk mengumpulkan wahyu-wahyu yang tersebar, kedalam sebuah mushaf.
Usaha pengumpulan ini dilakukan setelah terjadi perang Yamamah pada 12 H yang telah menggugurkan nyawa 70 orang penghafal Al-Quran.
Karena rasa khawatir atas kelestarian Al-Quran , maka dipercayakan Zaid bin tsabit untuk mengumpulkan wahyu tersebut. Usaha pengumpulan tersebut selesai dalam waktu ± 1 tahun yaitu pada 13 H.
Kemudian pada masa khalifah Usman bin Affan terjadi perselisihan paham tentang perbedaan cara baca Al-Quran yang sudah berada pada titik yang menyebabkab umat Islam saling menyalahkan yang pada akhirnya menyebabkan perselisihan .
Nah…karena peristiwa tersebut , maka timbul lah inisiatif khalifah Usman Bin Affan untuk mengumpulkan Al-Quran.
Orang yang melakukan resensi Al-Quran adalah ;
- Zaid bin Tsabit,
- Abdullah bin Zubair,
- Said bin Alsh dan
- Abdurrahman bin Al- Harish .
Dengan demikian suatu naskah absah Al-Quran yang disebut Mushaf Usmani telah diterapakan dan salinan nya di bagi beberapa wilayah utama daerah Islam.
Sejarah Penulisan Al Qur’an Setelah Masa Khalifah
Mushaf yang ditulis pada masa khalifah Usman Bin Affan, ra tidak memiliki harakat dan tanda titik atau sering juga dinamakan “arab gundul” , sehingga orang non arab yang memeluk Islam merasa sulit dalam membaca mushaf tersebut.
Sehingga, pada masa khalifah Abd Al-Malik ( 685-705 ) dilakukan penyempurnaan oleh dua tokoh berikut :
- Ubaidilllah bin ziyad, beliau melebihkan alif sebagai pengganti dari huruf yang di buang
- Al-Hajjad bin yusuf Ats- Tsaqafi, beliau menyempurnakan mushaf Usmani pada sebelas tempat yang memudahkan pembaca mushaf,
- Abu Al-Aswad Ad- Du`Ali , Yahya Bin Ya`Mar, Nashr Bin Asyim Al-Laits sebagai orang yang pertama kali meletakkan tanda titik pada mushaf Usmani.
- al-Khalid bin Ahmad Al- Farahidi Al-Azdi , beliau orang yang pertama kali meletakkan hamzah , tasdid, arrum dan Al-Isyamah adalah .
Proses Pencetakan Al-Quran
Berikut ini sejarah pencetakan Al Qur’an
- Pertama kali di cetak di Bundukiyyah pada 1530 M
- Hinkalman pada masa 1694 M di Hamburg ( jerman )
- Meracci pada 1698 M di paduoe
- Maulaya Usman di sain Peter buorgh, Uni Sovyet ( Label Islami )
- Terbit cetakan di Kazan
- Iran pada 1248 H / 1828 kota Taheran
- Ta`di Tabriz pada 1833
- Ta`di leipez, Jerman pada 1834
Demikianlah artikel tentang sejarah alquran, pengertian dan juga sejarah sejarah pencetakan Alquran hingga sekarang kita semua menikmati ayat-ayat alquran dalam sebuah kitab yang mudah dibaca dan mudah didapatkan. Semoga bermanfaat dan mohon bantu share ya …
Baca juga artikel lain tentang